Pengalaman Pertama

Jum'at,2009-12-25
Tak ada maksud dan rencana, tiba-tiba jam 7 malam waktu jakarta temen aku sekaligus kakak kelas Angkatan 12 yang bernama Aldian Pristikuntawan mengajakku makan malam di sebuah restoran yang sebelumnya aku sempet denger namanya dari wisata kuliner yaitu Mamink Daenk Tata. Restorannya klasik, dinding terbuat dari bambu dan perabotan sebagian besar dari kayu, jadi teringat warung depan rumahku, hehehehehehe....

Langsung aja ke TKP (waduh kayak OVJ aja nich), ketika aku dengan brother Pristi masuk ruangan, para pelayan langsung mempersilahkan kami duduk dan menyodorkan menu, sebenarnya aku canggung banget diperlakukan kayak gitu maklum biasa di WARTEG  ^-^. Menu yang disajikan sebagian besar terbuat dari daging sapi, ada konro, Iga bakar , sate bakar dll. Karena Daeng Tata terkenal dengan Iga Bakar, kami langsung pesan 2 porsi dengan didampingi Es Obeng(istilah daeng tata, sebenarnya cuma Es teh manis). Tak berselang lama muncul nasi, sambal cair dkk yang aku tak tau namanya, dan yang ditunggu-tunggu Iga Bakar datang, Nyam... nyam...
Langsung aku ke tempat cuci tangan, namun setelah kembali ke meja makan, Tui.....ng.
Aku terdiam dan melongo, "Gimana cara makannya nich, koq ada pisau, garpu dan sendok!", ucapku dalam hati.Aku meliha-lihat dan masih memikirkan cara yang nyaman untuk memakannya(karna sebelumnya kupikir pake tangan ). Kulirik brother pristi, ternyata beliau udah memotong-motong daging dengan lihainya. "Oh begitu cara makannya ", ucapku dalam hati. Dengan tekad bulat karena kelaparan, kuberanikan diri untuk mencoba. Karena Tak Bertanya Sesat Dah Diriku. Dengan hanya bermodal nekad ,ku ambil daging bakar itu dan kupotong-potong di atas piring yang berisi nasi, Jebretttt....!!!!. Daging nggak kepotong malah nasi yang berantakan, Aduhhh... malunya. Tambah malu lagi seorang pelayan mendekatiku klo ga' salah baca namanya Ani. "Apakah perlu bantuan mas untuk memotong-motong dagingnya", ucap pelayan itu. "Tak perlu mbak, biar dipotong sendiri", ucap mas pristi. Sambil sedikit ketawa. Aku langsung terdiam dan tak dapat berkata-kata (Waduh malunya....). Dengan menahan rasa malu aku mencoba lagi, kali ini agak lancar walaupun agak sedikit hancur, Lhap... Lhep... Lhap.. Lhep.... Kumakan sepotong demi sepotong... Akhirnya Habis juga, Huf!!! . Merdeka!!!, Makan Malam Yang Penuh Perjuangan.... Semoga Lain Kali Lebih Lancar...

Comments